Oleh : Imam Syafei, S.Pd, M.MPd sebagai Pengelola PKBM/LKP
BERITASEINDONESIA.ID – ARTIKEL – Setiap tahun, tepatnya tanggal 1 Juni bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Hari Lahir Pancasila harus menjadi momentum bagi bangsa ini untuk berbenah dan memperkuat posisi Pancasila sebagai ideologi negara. Ideologi ini mesti menjadi dasar dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, mulai dari ekonomi, hukum, budaya, dan sosial.
Peringatan Hari Lahir Pancasila kali ini menemukan momentumnya di mana nilai-nilai Pancasila tersebut mulai luntur di tengah-tengah masyakat kita. Meningkatnya kasus korupsi, tawuran pelajar, narkoba, kriminalitas dan masifnya penyebaran berita bohong (hoax) merupakan deretan perilaku yang sangat jauh dari nilai-nilai Pancasila. Inilah realitas yang memang terjadi di sekitar kita. Pancasila sebagai ideologi negara sudah tidak mewarnai perilaku masyarakat Indonesia.
Pancasila merupakan dasar negara yang terdiri dari lima sila yang perumusannya tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila juga merupakan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila memiliki nilai-nilai luhur dalam setiap sila yang harus diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia agar dapat mencapai tujuan hidup berbangsa dan bernegara.
Menurut Azyumardi Azra dalam bukunya berjudul Menjaga Indoensia (2020), Pancasila adalah blessing bagi negara-bangsa Indonesia. Terlepas dari pasang dan surutnya dalam kehidupan bangsa, Pancasila telah membuktikan diri sebagai common platform yang paling viabel dan mampu bertahan.
Pendidikan Pancasila
Memudarnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan persoalan serius yang harus menjadi perhatian bersama. Dalam konteks itulah, diperlukan revitalisasi Pancasila yang bisa dimulai dari penguatan pendidikan Pancasila di lembaga pendidikan (sekolah dan kampus). Dengan begitu, nilai-nilai Pancasila bisa tertanam kuat dalam jiwa generasi muda sehingga mereka mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itu, kita menyambut dengan baik wacana pembelajaran materi Pancasila di sekolah yang akan berlaku Juli 2022. Penanaman nilai-nilai Pancasila melalui materi pelajaran merupakan bagian dari implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi tonggak awal pemahaman kebangsaan. Pembobotan implementasi Pancasila di lembaga pendidikan memang perlu dilaksanakan mengingat perpecahan horizontal terus terjadi.
Penanaman nilai Pancasila sejak usia dini akan lebih efektif dalam membentuk karakter bangsa. Pada anak usia dini pengalaman dan kejadian-kejadian yang pernah ia alami akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Apabila karakter-karakter yang ditanamkan sejak kecil baik, maka karakter-karakter tersebut akan melekat pada proses pendewasaan selanjutnya.
Pemberian materi Pancasila harus dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan jenjang kelas. Selain itu, pembelajarannya juga harus dibuat menarik agar para siswa tidak bosan. Tentu saja, guru tidak cukup hanya dengan memberikan materi semata. Di samping penguatan teori, guru mesti menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila terutama di lingkungan sekolah.
Menjadikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib menjadi sangat mendesak di tengah lunturnya nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Dengan begitu, penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini diharapkan dapat meminimalisir segala perilaku menyimpang yang dapat berdampak buruk bagi persatuan dan kesatuan bangsa.-