Golkar, Gibran dan Kepemimpinan Milenial

Oleh: Imam Syafei, S.Pd, M.MPd (Sekretaris DPD Ormas MKGR Jabar, Alumni Golkar Institut YPL 08)

Beritaseindonesia.id – Artikel : Perhelatan demokrasi lima tahunan akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang. Pemilu 2024 akan menjadi pemilihan umum langsung kelima sejak dilaksanakan pada 2004 lalu. Seperti diketahui bersama bahwa kontestasi politik pada Pemilu 2024 mendatang akan diikuti oleh tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran. Dan, ketiga pasangan calon sudah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menariknya, pendamping Probowo Subianto merupakan satu-satunya cawapres yang usianya relative sangat muda. Pada Sabtu, 21 Oktober 2023, Partai Golkar resmi mengusung Wali Kota Sola Gibran Rakabuming Raka (putra sulung Presiden Jokowi) menjadi cawapres mendampingi Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Sikap resmi Partai Golkar ini diumumkan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) empat hari sebelum pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tentu saja, Partai Golkar memiliki alasan kuat memilih Gibran sebagai cawapres meskipun baru dua tahun memimpin Kota Solo. Meskipun banyak komentar miring yang dialamatkan kepadanya, namun tidak membuat Gibran kecil hati dalam mengikuti kontestasi politik nasional. Berbagai tudingan negative, seperti aji mumpung atau politik dinasti justru menjadikannya semakin optimis memanangkan hati rakyat pada Pemilu 2024 mendatang.
Saatnya Milenial Memimpin
Generasi muda adalah penerus wajah politik Indonesia masa depan. Saat ini Indonesia sedang mengalami proses pemudaan, dalam makna jumlah penduduk usia muda, yaitu mereka yang dikategorikan sebagai Generasi Z dan Generasi Milenial, semakin besar dari tahun ke tahun.
Badan Pusat Statistik (2020) menunjukkan Generasi Z atau mereka yang lahir pada tahun 1997-2012 persentasenya mencapai 27,94 persen dan Generasi Milenial (1981-1996) mencapai 25,87 persen dari total populasi 270,20 juta orang. Besarnya jumlah penduduk muda tidak bisa hanya dilihat sebagai data statistik belaka. Namun harus dimaknai sebagai harapan besar bangsa Indonesia untuk bisa bertumbuh dan berkembang jauh lebih pesat untuk menghadapi berbagai tantangan kontemporer sebagai negara bangsa.
Karena itu, kehadiran Gibran yang diusung Partai Golkar merupakan angin segar dan harapan baru bagi arena politik generasi milenial. Artinya, sosok Gibran bisa mendorong penguatan literasi politik di kalangan generasi milenial yang sering kali acuk tak acuh terhadap dunia perpolitikan di negeri ini. Ini juga bisa menjadi arena politik milenial yang mewakili cara kaum muda membangun ekosistem politik yang cerdas dan sehat.
Ekosistem politik milenial merefleksikan ekspresi dinamis dan kecepatan dalam merespons peristiwa-peristiwa politik melalui kanal-kanal teknologi informasi. Politik milenial adalah langgam politik masa kini yang perlu dihadirkan dalam menyambut sekaligus mengukuhkan optimisme di kalangan kaum muda.
Pemuda atau yang sering disebut sebagai Generasi Milenial dan Generasi Z, memiliki preferensi politik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Mengetahui dan memahami preferensi politik generasi muda menjadi tantangan tersendiri. Generasi muda seringkali digambarkan dengan tipikal rasional, kritis, cerdas, kaya akan ide dan gagasan dan kreatif (Siti Zuhro, 2018).
Panggung politik milenial dibangun berdasarkan karakteristik milenial yang kreatif dan percaya diri. Hal ini menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi kelompok milenial dengan cara pandang optimisme dan interaksinya yang intens dalam berbagai dialektika dan perdebatan-perdebatan di ruang digital.
Kedekatan kaum milenial kepada ruang digital (dunia maya) memberikan kontribusi positif bagi peneguatan literasi politik di kalangan generasi milenial dan mempercepat sosialisasi berbagai program kepada publik. Dalam konteks ini, pilihan Partai Golkar yang mengusung Gibran untuk mendampingi Prabowo Subianto merupakan lompatan besar yang akan berdampak positif bagi dunia perpolitikan nasional yang semakin rasional, cerdas dan sehat.

administrator

Related Articles