Jangan Banyak Mengeluh

By.Titin Sa’diah

beritaseindonesia.id – Kita seolah tak seberuntung orang lain, parahnya bahkan mungkin kita pernah menganggap diri kita itu termasuk orang-orang yang tak bahagia. Hal itu justru membuat diri kita semakin mengeluh dan mengeluh, hari-hari pun seolah terasa begitu berat. Serasa terlalu banyak hal yang kurang dalam hidup kita, serta kita terlalu berandai-andai memiliki hidup orang lain.

Hal itu lah yang justru sering membuat kita tak bisa menikmati hidup kita sendiri. Kita terlalu sering melihat ke atas, jarang sekali kita mau melihat ke bawah. Jangankan menengok ke bawah, menoleh saja untuk sebentar mungkin sudah ogah sekali. Kita terlalu melihat orang-orang yang hidupnya lebih wah dari kita.

Terkadang kita pun tak mau dikatakan sebagai orang yang mengeluh, kita tak mau dikatakan sebagai seseorang yang tak bersyukur.
Siapa yang mengeluh? saya cuma bandingin dengan hidup mereka yang amat bahagia! Loe bisa ngerti gak sih
Seperti itu lah alasan kita, kita kadang juga tak menyadari bahwa diri kita sedang tak mensyukuri hidup kita sendiri. Kita justru menyalahkan orang lain yang coba menasehati kita tuk bersyukur.

Kalian tidak merasakan apa yang saya rasa! Jadi jangan sok tahu deh. Andai kalian bisa ngerasain betapa beratnya hidup yang harus saya jalanin! Pasti kalian tidak bakal bilang gitu
Lalu sampai kapan kita tak bisa menerima takdir kita, sampai kapan kita tak menerima apa yang sudah terjadi. Padahal kita kan punya hak untuk merasa bahagia.
Kenapa harus menunggu kita akan jadi seperti mereka, baru kita bilang akan bahagia. Kenapa tak sekarang saja, dengan menikmati apapun yang kita punya. Bukankah mereka yang terlihat bahagia itu karena mereka bisa menikmati hidup mereka masing-masing.

Jika kita tak segera bahagia dengan hidup kita masing-masing, mungkin selamanya kita akan selalu membanding-bandingkan dengan kebahagiaan orang lain. Saat kita masih kecil dulu, kita sering membandingkan dengan hidup teman kita yang bisa memiliki banyak mainan. Kita tak melihat begitu banyak anak kecil yang memakai baju baru saja sulit.

Andai orang tuaku adalah orang yang kaya? Mungkin hidupku tak seperti ini?
Mungkin itulah yang kita bayangkan saat itu. Kita sedikitpun tak memikirkan betapa beruntungnya kita yang masih bisa bekerja, dibanding jutaan saudara kita yang tak punya pekerjaan.

Kita sering bandingkan rekan kita Gadget serba baru, pakaian serba bermerek, seolah hidup mereka enak sekali. Di sisi lain kita tak memperdulikan, banyaknya saudara kita yang harus berjuang bekerja keras menjadi kuli kasar kepanasan, kehujanan hanya untuk mencari makan hari ini. Dan banyak lagi liannya, Kita merasa perkerjaan kita begitu berat sekali. Kita terlalu berandai-andai bisa duduk tenang menikmati hidup sebagai miliyarder yang tak perlu banyak berkeringat. Sedangkan kita lupa bahwa di negeri ini, masih banyak sekali orang yang harus mengucurkan keringat sehari semalam dengan upah yang hanya cukup mengisi perut mereka sehari itu saja.

Apakah kita terlalu memikirkan diri kita sendiri? mungkin juga demikian. Kita terlau fokus memikirkan kekurangan kita, dan bandingannya justru adalah orang lain yang penuh kelebihan. Saat kita mengeluh, jarang kita memikirkan betapa indahnya hidup kita dibanding orang lain.

Padahal hakikatnya setiap orang itu bisa bahagia, jika dia mau menikmati hidup yang dia punya. Akhirnya mungkin kita bisa menyadari,
Begitu juga saat, sakit, seolah mendapat ujian berat dari Allah, dan menyalahkan akibat dari sakit, padahal kita lupa nikmat sehat yang selama ini, Dimana rasa syukur kita

Karenanya banyak bersyukur pada Allah, dari pada banyak mengeluh. Maka kita Termasuk Hamba yang selalu akan ditambah Nikmat dalam setiap kehidupan.

administrator

Related Articles