Menangkap Pesan Pendidikan dalam Ibadah Kurban

Oleh : Imam Syafei sebagai Penggiat Pendidikan dan Kader Golkar

BERITASEINDONESIA.ID – ARTIKEL – Ibadah kurban memiliki pesan kemanusiaan yang sangat luhur dan patut kita renungkan. Selain sebagai latar belakang hari raya Idul Adha, ibadah kurban menandakan berakhirnya penumbalan manusia yang diganti dengan menyembelih hewan sebagai wujud membunuh sifat kebinatangan yang melekat pada manusia. Ibadah kurban juga merupakan simbol kesuksesan Nabi Ibrahim sebagai kepala rumah tangga sekaligus orang tua.

Kurban yang dilakukan pada saat hari raya Idul Adha merupakan ibadah yang tidak hanya berdimensi spiritual, tetapi juga mengandung makna sosial yang sangat besar manfaatnya. Dalam momen kurban, hampir setiap umat Islam yang memiliki kemampuan melaksanakan penyembelihan hewan kurban.

Hewan kurban yang sudah disembelih nantinya akan dibagikan kepada tetangga khususnya yang hidup dalam keterbatasan ekonomi. Hal ini merupakan wujud kecintaan dan kesalehan sosial dari seorang muslim kepada keluarga dan masyarak sekitar.

Menurut Choirul Mahfudz, secara terminologi, kurban adalah usaha pendekatan diri seorang hamba kepada penciptanya dengan jalan menyembelih binatang yang halal dan dilaksanakan dengan tuntunan dalam rangka mencari ridla-Nya.

Nilai Pendidikan

Setiap ibadah termasuk kurban pasti memiliki pesan atau nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya. Dalam konteks ini, ibadah kurban paling tidak memiliki empat nilai pendidikan.

Pertama, keimanan. Iman merupakan keyakinan dalam hati dan tidak ada keraguan di dalamnya. Ibadah kurban memiliki pesan pendidikan iman di mana diperlihatkan oleh sosok Ibrahim dan Ismail. Keimanan mereka tunjukkan dengan kesiapannya melaksanakan perintah Allah berupa penyembelihan orang yang disayangi. Apa yang dilakukan Ibrahim dan Ismail benar-benar wujud keimanan tingkat tinggi, yaitu iman tanpa bayang-bayang keraguan.

Kedua, akhlak mulia. Salah satu tujuan pendidikan nasional kita adalah mencetak peserta didik yang berbudi luhur. Artinya, pendidikan itu bukan sekadar mendidik seseorang supaya berilmu, tetapi juga mendidiknya agar memiliki akhlak yang baik. Pendidikan akhlak ini juga terlihat dalam ibadah kurban, yaitu sikap Ibrahim dan Ismail dalam menyikapi perintah penyembelihan dari Allah. Misalnya, Ibrahim berdoa agar dikaruniakan anak yang saleh dan respons Ismail yang patuh kepada Ibrahim setelah mengetahui perintah penyembelihan itu.

Ketiga, kesabaran. Ibadah kurban mengandung pesan pendidikan kesabaran. Kesabaran ini tampak pada ketabahan hati Ibrahim sekeluarga dalam menerima ujian dari Allah SWT berupa perintah penyembelihan anaknya.

Keempat, kepedulian sosial. Secara spiritual, kepatuhan Ibrahim dan Ismail merupakan teladan bagi kita agar lebih pasrah dalam menjalani kehidupan ini. Apa yang dilakukan Ibrahim mengajarkan kepada kita agar tidak terlalu cinta kepada kehidupan dunia yang fana ini.

Selain aspek spiritual, ibadah kurban juga mengandung nilai pendidikan sosial. Itu artinya, ibadah kurban mendorong kita lebih peka dan peduli terhadap sesama terutama kaum miskin. Realitas kehidupan yang menunjukkan banyak saudara di sekitar kita yang hidup dalam kemiskinan, serba kekurangan dan mengalami tekanan hidup yang semakin berat. Karena itu, ibadah kurban sudah semestinya dijadikan momentum untuk meningkatkan kesadaran sosial dengan terus berbagi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Asmuni (2019) mengatakan, semangat membantu meringankan penderitaan sesama manusia adalah substansi kurban yang perlu dikedepankan. Orang yang tidak memiliki semangat untuk membantu meringankan beban penderitaan orang lain meskipun mereka setiap tahun melaksanakan penyembelihan hewan kurban, belum dapat dikatakan telah melaksanakan ibadah kurban. Sebaliknya, meskipun seseorang itu tidak pernah menyembelih hewan kurban tetapi memiliki semangat dan selalu memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan berarti mereka telah melaksanakan ibadah kurban.

Dengan demikian, pesan-pesan pendidikan dalam ibadah kurban perlu kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Pencapaian derajat keimanan, ketakwaan maupun kepeduliaan kepada sesama merupakan nilai-nilai pendidikan yang sangat relevan dengan tujuan pendidikan nasional kita. Semoga kita mampu menyemai pesan pendidikan ibadah kurban sebagai modal menjalin kehidupan yang harmoni dan penuh kedamaian.-

administrator

Related Articles